Pages

Saturday, August 6, 2011

Long Poetry

Natsuo Hanazawa n Runa Sakura
(about 1 year ago)


Kenapa? Kenapa aku harus mencintaimu jika akhirnya aku harus kehilangan dirimu? Bahkan sampai detik ini pun aku masih sangat menginginkanmu. Kenapa perasaan ini tak bisa jauh dariku? Apa yang harus aku lakukan?

Aku tahu ini begitu menyakitkan bagiku, namun kenapa? Kenapa aku tak pernah bisa berhenti mencintaimu?

Kenapa aku harus tersakiti karenamu? Meski aku berusaha keras untuk melupakanmu,kau selalu kembali mengingatkanku akan cintaku padamu…

Kenapa harus ada dirimu? Dirimu yang terkadang membuatku bahagia tapi tanpa kusadari telah menyakitiku. Kenapa kau tak bisa hilang dari hidupku?

Sakit yang kurasakan tak pernah sebanding dengan rasa cintaku padamu, kau yang telah membuatku terluka tapi jika hidup tanpamu, aku tidak akan merasa bahagia…

Bisakah aku melihatmu tersenyum untukku? Bisakah kau tertawa bersamaku? Bisakah kau berikan pelukan hangat padaku? Bisakah kau merasakan perasaan yang kurasakan ini?

Akankah kau sadar betapa selama ini aku mencintaimu, menyayangimu, menyukaimu dalam sunyi? Akankah kau membalas rasa ini?

Kapan kau akan membalas penantianku ini? Apakah kau bisa merasakan apa yang sedang kurasakan sekarang? Tak bisakah kau berada di sisiku?

Aku sungguh ingin melihat senyummu, aku ingin kau selalu menemaniku, apa kau tak bisa memberiku waktu untuk membuatmu mengerti parasaanku padamu yang begitu dalam?

Saat kau muncul dalam kehidupanku, di saat itulah aku tak ingin kehilanganmu. Senyummu yang begitu indah tak pernah bisa membuatku melupakanmu…

Aku ingin selalu bersamamu, menyeka air mata yang hinggap di pipiku. Aku tahu mungkin itu hanya mimpi, maka jika itu terjadi, aku tak mau terbangun. Sebab aku ingin melihatmu yang membalas cintaku dengan tulus daripada aku hanya mencintai bayanganmu saja…

Aku mau kau menjadi payung yang melindungiku dari tetesan air mata, tak bisakah kau mengerti semua itu? Atau mungkin benar semua itu hanya sekedar mimpiku saja?

Aku tak ingin terbangun dari mimpi ini, sebab aku ingin kau selalu berada di dekatku, mendekapku erat dengan hangat, merangkulku dengan penuh kasih sayang…

Tapi aku ingin ini semua menjadi kenyataan, aku mau kau benar-benar menjadi milikku, hanya untukku, bisakah? Bisakah kau memenuhi semua itu?

Tersenyumlah hanya untukku, aku tak ingin senyummu itu ditujukan pada orang lain dan bukan aku. Ketakutanku tak bisa terhapuskan ketika kau berada di dekat orang lain…

Bisakah kau datang padaku untuk membalas rasa cintaku ini? Bisakah kau memelukku dengan erat ketika aku bersedih? Bisakah kau melihat diriku lebih jauh dan lebih dalam agar kau tahu betapa aku menyayangimu?

Setiap nada yang kukatakan selalu nada tinggi hingga aku tak bisa menggapainya, tiap senyummu hanyalah sebuah kereta yang lewat di depan mataku dengan cepat tanpa menoleh ke arahku. Sampai kapan harus seperti ini?

Sampai kapan kau baru bisa menyadari perasaanku? Kau selalu berada di hadapanku sebagai angin yang berlalu dengan cepat, kau tak pernah sekalipun menjadi udara di sekitarku sehingga aku bisa meraihmu. Kau tak pernah memberiku kesempatan untuk meraih tanganmu. Haruskah aku terus menunggu untuk cintaku yang tak terbalaskan ini?

Aku lelah mengejarmu, aku tak mau hanya mendapatkan bayanganmu, tak bisakah kau memberiku kesempatan sekali saja untuk mendahuluimu sehingga jika kau mendekat, aku bisa menggapaimu…

Aku tak tahu harus berapa lama aku mengejarmu, maka karena itu aku mohon jangan pergi jauh dariku. Aku takut aku yang menemukanmu hanya bisa menangis melihatmu yang tak bisa kumiliki lagi…

Aku mencoba untuk terus mengejar, tapi semakin cepat aku mengejarmu, kau juga semakin jauh dariku. Kenapa kau tak pernah memberiku waktu untuk lebih dekat denganmu?

Jika begini terus, aku tak akan pernah bisa menggapaimu. Sejauh apapun aku melangkah, langkahmu selalu lebih cepat dariku, aku tak bisa terus melangkah untukmu…

Bisakah kau kembali, menggenggam tanganku dengan erat dan jangan tinggalkan diriku lagi? Aku sendiri, ketakutan akan kehilangan jejakmu. Aku mohon, jangan pergi dariku, kembalilah ke sisiku, temani aku…

Aku menangis dalam kesunyian, aku menyalahkan diriku sendiri yang tak pernah bisa membuatmu mengerti betapa dalamnya rasa cintaku, betapa aku membutuhkanmu dalam hidupku…

Aku terus berharap meskipun aku tahu mungkin itu semua mustahil terjadi. Aku terus menunggu dan menunggu untukmu meraih tanganku dan memelukku, menghapus kepedihan yang melanda hatiku…

Kenapa sampai sekarang kau tak pernah mempadulikanku, aku yang mencintaimu, aku yang selalu menyayangimu. Apa kau tak tahu, aku tak bisa menjalani hidup dengan tenang tanpamu, tanpa cintamu…

Aku kesepian, tanpa ada yang menemani, aku rindu senyummu, tawamu, wajahmu yang membuatku senang namun kini membuatku sedih, sedih karena semua itu hanya bisa kurasakan dalam khayalanku saja…

Aku rindu rasa bahagia ketika kau berada di dekatku, ketika kau berdiri di hadapanku, ketika kau bicara padaku, ketika kau merangkulku walaupun mungkin kau melakukannya dengan terpaksa, tapi semua itu sangat berarti bagiku…

Kini berharap pun aku nyaris tak mampu, aku terlihat bodoh saat berhadapan denganmu, bicara pun aku tak sanggup. Kenapa kau harus menjadi orang yang kucintai?

Aku hanya memperhatikanmu dari jauh, menanti dirimu untuk membalas rasa cintaku ini. Perasaan ini tak pernah terhapuskan dari hatiku…

Sekali ini saja, penuhi keinginanku, biarkan aku kembali merasakan kehangatan yang dulu kau berikan padaku, hanya untukku…

Kini tak bisa lagi kurasakan kehangatanmu, tak mampu lagi kumenahan rasa sakit dan semua kesedihan ini, meski terus berharap, kutahu kau tak akan lagi ada untukku…

Mulai sekarang dan seterusnya kau hanya akan melihatnya, memperhatikannya, dan menempatkannya pada lubuk hatimu yang paling dalam, takkan lagi kumelihatmu tersenyum untukku, berdiri di hadapanku dan menatapku dengan lembut, semua itu hanya akan menjadi kenangan mulai sekarang…

Seharusnya diriku sadar bahwa kau memang tak pantas untukku, namun kini baru kusadari diriku yang bodoh yang kini hanya bisa berharap bahwa kau akan kembali padaku…

Jika aku mempunyai kesempatan untuk kembali ke masa lalu, kan kuubah sikapku yang dulu, kumohon, putar ulang waktu ke tempat dimana kita bersama, aku berjanji akan memperbaiki semua kesalahanku padamu, biarlah aku membuatmu kembali ke sisiku…

Sampai sekarang aku masih tak rela kehilangan dirimu, tak seperti hal-hal yang dulu pernah kulalui, aku yakin pertemuan kita bukan hanya sekedar ketidaksengajaan, aku merasa bahwa pertemuan kita memanglah sebuah takdir, tapi mengapa, mangapa akhirnya harus seperti ini?

Aku turut senang jika kau bahagia, namun haruskah terus kupendam semua rasa sakit ini? Meski kuberkata tidak, sejujurnya itu hanya kebohonganku saja, aku ingin hanya aku yang terus berada di sisimu dan membahagiakanmu, apa aku terlalu egois?

Aku ingin kebahagiaanmu itu adalah pada saat bersamaku. Ingin kubuang semua perasaan itu, ingin kupergi jauh meninggalkan semua kenangan kita, pahit ataupun manis, tapi tetap saja  aku terus menyimpan dan mengingatnya…

Namun apa semua itu dapat membuatmu berpaling padaku? Bodohnya aku yang telah mengharapkanmu, jika aku memang tak bisa bersamamu, tolong aku, lepaskan semua perasaan itu dari diriku…

Ku selalu mengaku tidak menyukaimu, aku masih saja mencoba menyembunyikan perasaan ini meski mungkin kau sudah tahu semuanya. Haruskah aku menerima semua ini?

Aku tahu aku salah menginginkan kau hadir ke sisiku. Aku yang kini sudah tak dapat berbuat apa-apa hanya dapat memendam semuanya, berpura-pura seolah-olah aku tak pernah menyukaimu…

Aku sudah mencoba, jika kau memang tak bisa menerimaku tolong anggap semua itu tak pernah terjadi, kembalilah kepada kehidupan kita yang normal, saling menyapa, bertengkar, atau anggaplah semua yang dulu terjadi bersamaku itu hanyalah mimpi, biarkan kita berteman seperti layaknya orang biasa, apa kau tak bisa melakukannya untukku?

Sampai kapan kita harus terus menjadi seperti musuh? Hentikanlah semua hal aneh ini, bersikaplah seperti biasa, kau boleh berpura-pura tidak mengenalku daripada kau tidak mau bicara padaku…

Anggaplah kita baru saling kenal, aku akan berusaha untuk menerimanya, walau harus menahan rasa sakit, itu semua akan lebih baik bagiku, jadi berilah kesempatan untukku untuk mengubah semuanya kembali seperti semula, mengembalikan keadaan supaya kita semua sama-sama merasa puas, sekali ini saja. . .


0 comments:

Post a Comment